Selasa, 25 Maret 2014


"Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni." -- dikutip dari wikipedia.org.

Jika anda sedang tertarik dengan topik ini dan berusaha untuk mencarinya di internet, maka anda akan disuguhkan dengan banyak sekali artikel yang membahas mengenai masalah ini. Namun hanya sedikit dari banyak artikel tersebut yang menjawabnya secara langsung. Kebanyakan yang disajikan adalah contoh - contoh penelitian psikologi mengenainya. Pada artikel ini saya akan mencoba untuk sedikit menjelaskan/ menjawab pertanyaan ini. Tentu saja saya mendapatkan referensi dari blog - blog sahabat yang membahasnya.

Kata kunci untuk menjawab pertanyaan ini adalah sifat dasar manusia itu sendiri, yaitu "interaksi". Dalam menjalani kehidupannya tentulah setiap manusia akan selalu berinteraksi, baik itu terhadap sesama manusia ataupun dengan alam sekitarnya. Interaksi ini dilakukan manusia dengan tujuan untuk memahami, ataupun mengerti, dapat pula merasakan apa yang diinginkan oleh lawan interaksinya. Interaksi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, berkomunikasi, melihat, mendengar, meraba, serta merasa (lidah). Dari kelima cara tersebut mana yang paling penting?, semua tentu setuju jika saya katakan bahwa mendengar adalah yang paling penting untuk memahami, urutan kedua adalah penglihatan, sedangkan untuk menyampaikan informasi adalah dengan berkomunikasi.

Kita kembali ke pertanyaan mengapa musik dapat mempengaruhi emosi. Sebuah musik diciptakan dengan cara menuangkan perasaan sang pencipta musik dalam bentuk harmoni nada menggunakan berbagai alat musik, atau hanya satu alat musik. Artinya, sebuah musik adalah gambaran emosi dari penciptanya. Bagi para pembaca sekalian yang pernah menciptakan sebuah musik tentu setuju dengan hal ini. Pernyataan ini juga menjawab pertanyaan "Jika yang namanya nada hanya terdiri dari do re mi fa sol la si do, dan rata - rata orang normal hanya dapat mencapai 2 oktaf, mengapa begitu banyak harmoni nada (musik) yang selama ini dapat tercipta?". Karena sebuah musik hanya dapat tercipta melalui kepiawaian penciptanya dalam "memusikkan" emosinya, bukan melalui perhitungan - perhitungan matematika. Tentu saja yang namanya emosi jumlahnya sangat beragam, tidak ada satu orangpun di dunia ini yang memiliki emosi yang sama dengan orang lainnya. Biarpun sama - sama sedih apakah anda dapat mengukur sesedih apa kesedihannya?

Ketika kita mendengarkan musik, secara sadar maupun tidak sadar kita akan ikut merasakan emosi pencipta musik tersebut. Jika ia menciptakannya pada keadaan sedih, kita yang mendengarkan "emosi sedih" tersebut juga akan merasakan hal yang sama. Jika ia menciptakannya pada keadaan senang, kita yang mendengarkan "emosi senang" tersebut juga akan merasakan hal yang sama. Itulah mengapa beberapa orang mengatakan bahwa musik adalah bahasa dunia, karena menyampaikan suatu emosi memang tidak perlu memakai bahasa dari negara tertentu, cukup dengan lantunan melodi yang harmoni berupa musik. Dan yang paling berperan penting dalam hal ini adalah pendengaran. Putarlah musik kesukaan anda, duduk santai dan abaikan semua hal lainnya, tutup mata anda dan dengarkan baik - baik alunan nadanya, jangan lewatkan satupun bunyi instrumen musik yang ada pada musik tersebut, kemudian rasakanlah emosi apa yang anda rasakan. Itulah "pesan emosi" yang ingin disampaikan oleh penciptanya kepada anda.

Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, perlu digaris bawahi maksud dari judul artikel ini adalah dalam konteks belajar.

"Melihat Tidak Semudah Mencoba", bisa diartikan pula dengan "Mencoba Jauh Lebih Mudah Daripada Melihat". Mengapa bisa seperti itu?. Semua orang tentu setuju, jika dikatakan bahwa melihat sesuatu jauh lebih gampang daripada mengerjakannya. Tetapi pada kenyataanya tidaklah demikian. Hanya saja tidak banyak orang yang menyadari ini. Ketika anda mempelajari sesuatu, apa yang ingin anda peroleh? tentu saja sebuah "hasil" bukan?. Tentu saja jika hanya dengan melihat, akan sangat sulit bagi anda untuk mendapatkan "hasil" tersebut. Lain halnya ketika anda mencoba, maka saya yakin, "hasil" tersebut akan jauh lebih mudah anda dapatkan dibanding hanya dengan melihat.

Kita ambil satu contoh. Ketika kita akan mempelajari coding komputer. Jika coding tersebut hanya kita lihat dan perhatikan terus menerus, saya yakin, ketika giliran kita yang di suruh melakukan coding, maka pasti akan keteteran, dan coding yang menjadi bahan "lihatan" itu wajib ada didekat kita agar dapat terus kita tiru. Tetapi ketika kita menuliskan coding tersebut baris demi baris, sedikit demi sedikit kita pasti akan paham dengan sendirinya tentang coding tersebut, menuliskannya kembali tentu bukan menjadi masalah yang berarti. Semua orang yang pernah melakukan coding pasti setuju akan hal ini.

Contoh kedua adalah mengenai belajar baca - tulis. Jika konsep yang kita pakai adalah melihat dulu baru mencoba (melihat dianggap lebih gampang), maka pastilah akan sangat lama kita dapat memahaminya. Maka dari itulah semua pelajaran baca - tulis pastilah selalu dilakukan bersama - sama, tanpa pernah dipisahkan. Bagaimana? apakah anda setuju dengan judul artikel diatas?

Senin, 24 Maret 2014


Tabloidpulsa.co.id adalah website yang menyediakan informasi tentang segala hal yang berbau gadget. Mulai dari review produk,berita terbaru seputar gadget, tips2 gadget, sampai daftar harga hp murah pun ada. Sebenarnya ini adalah website resmi dari majlh dengan nama yang sama.

Untuk global rank dari web ini di dalam situs alexa, diakses pada tanggal 24 Maret 2014 adalah 5,472, sedangkan rank nya d indonesia adalah 115. Ketika kita googling dengan mengetik keyword "website harga gadget", maka yang akan tampil teratas adalah situs ini. Diambil dari who.is, umur website ini adalah 10 tahun 21 hari.

Menurut saya konten yang terdapat di dalam website ini cukup lengkap. Tetapi desain website yang ditampilkan nampaknya belum mengusung konsep simplicity. Jadi sebagai pengunjung saya merasa isinya terlalu ribet, walaupun tidak terlalu mempengaruhi/mengganggu kita untuk menjelajahi konten - konten yang terdapat di dalam web ini.

Tertarik untuk mengunjunginya?

Sebuah pertanyaan yang sangat - sangat udah untuk dijawab. Jawabannya sudah pasti adalah dengan cara berbohong. Tetapi sayangnya pada artikel saya kali ini sesuatu yang sangat simpel seperti ini tidak mungkin terjadi. Jadi? apa yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini?

Pertama - tama, seperti biasa, saya akan menyampaikannye melalui sebuah ilustrasi. Pada kesempatan kali ini kasunya adalah seorang suami yang berbohong kepada istrinya (diambil dari sebuah manga berjudul "Bloody Monday"). Ketika seorang suami mencoba untuk berbohong kepada istrinya tentang sesuatu hal (yang dapat memicu pertengkaran hebat), ia pasti akan selalu membuat suatu alasan. Alasan ini akan diutarakannya dengan cara yang tidak wajar. Cara pertama yang paling sering dilakukan adalah, sang suami akan membahas topik pembicaraan yang selama ini jarang dibahasnya (dengan kondisi sebelum topik kebohongan dibicarakan). Cara tersebut sangat beresiko, apalagi jika suami - istri tersebut sudah menikah cukup lama, pastilah sang istri akan mengetahui atau minimal menaruh rasa curiga terhadap si suami. Dan jika kecurigaan tersebut semakin menjadi - jadi, maka kebohongan itu akan terbongkar. 

Cara kedua yang sering dilakukan adalah ketika sang istri bertanya mengenai topik kebohongannya, sang suami akan menjawab asal - asalan dan berusaha untuk mengganti topik pembicaraan secepat mungkin. Mungkin ketika sang istri tidak menaruh rasa curiga sama sekali, cara kedua ini akan berhasil. Tetapi lain halnya ketika ia sudah menaruh rasa curiga, cara kedua ini akan berakibat sangat fatal. Dan perlu digaris bawahi "buat apa dibahas kalo tidak curiga?". 

Cara ketiga adalah dengan berpura - pura sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai ada topik apapun yang dibahas oleh istrinya. Sehingga kebohongannya akan tertutup rapat seiring berjalannya waktu. Tetapi ada satu kelemahan dengan cara ini. Tidak masalah jika cara ini dilakukan oleh orang yang memang pada awalnya memiliki kepribadian yang cenderung pendiam. Akan lain kejadiannya ketika cara ketiga ini dilakukan oleh orang yang memiliki kepribadian berlawanan, maka cara ketiga ini akan otomatis tergolong dalam cara pertama.

Cara keempat, yang juga merupakan pertanyaan dari judul artikel ini adalah dengan cara membuat kenyataan itu menjadi sebuah kebohongan. Atau dengan kata lain "berbohong dengan cara mengatakan kenyataan". Tentu saja hal tersebut dilakukan dengan kondisi tertentu, misalnya dengan cara bercanda?. Setelah disampaikan tentu saja diikuti dengan cara menyampaikan fakta - fakta rekaan yang mendukungnya. Cara ini dilakukan untuk membuat sang istri berpikir "oh iya, mana mungkin dia begitu", tentu saja langkah ini dilakukan sebelum sang istri berpikir "jangan - jangan dia begitu...". 

Tetapi tetap saja, biar bagaimanapun cara anda berbohong pasti ujung - ujungnya akan ketahuan juga. Karena keempat cara yang saya paparkan diatas semuanya mengarah ke cara pertama, dan dapat dipastikan cara manapun yang dipakai pasti akan menimbulkan kecurigaan. Mau mencoba?


Minggu, 23 Maret 2014


Jika pembaca sekalian dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, saya yakin jawaban yang muncul akan sangat bermacam - macam. Tergantung dari pengalaman masing - masing. Tetapi dari sekian banyak jawaban yang muncul, saya sangat setuju dengan jawaban ini "Berpikir".

Mengapa menurut beberapa orang merenung adalah hal yang penting?, itu semua adalah karena merenung memili output yang nyata. Output tersebut adalah sebuah "ide cemerlang". Ide cemerlang ini dapat berupa solusi penyelesaian dari suatu masalah, menyadari sesuatu yang selama ini dianggap enteng (bersyukur), dapat pula berupa langkah - langkah yang harus dilakukan utuk membuat suatu hal menjadi lebih baik dan lain sebagainya. Timbul pertanyaan, mengapa jika merenung merupakan kegiatan yang memiliki output luar biasa, tidak banyak orang yang melakukannya?. Hal ini dapat terjadi karena hasil dari kegiatan tersebut tidak dapat dirasakan oleh banyak orang. Jika caranya salah, maka output yang keluar pastilah juga akan salah.

Tidak banyak yang harus dilakukan seseorang ketika merenung, seperti yang telah saya jelaskan pada bagian awal artikel, hal yang harus dilakukan ketika merenung adalah berpikir. Jika kita merenung untuk menyelesaikan masalah, maka pikirkanlah segala hal yang terkait dengan maslah tersebut, dipandang dari semua sudut termasuk dengan cara menyalahkan diri sendiri. Jika kita merenung untuk menyadari sesuatu yang selama ini dianggap enteng (bersyukur), pikirkanlah betapa kita memerlukan hal tersebut ketika kita tidak memilikinya. Jika kita merenung untuk mendapatkan langkah - langkah yang harus dilakukan utuk membuat suatu hal menjadi lebih baik, pikirkanlah tentang segala kesalahan yang telah kita perbuat. Itulah mengapa merenung dapat pula diartikan sebagai menyendiri, karena hal - hal diatas harus kita pikirkan dengan kemampuan diri sendiri sehingga apapun hasilnya kita tidak akan punya alasan untuk menyalahkan orang lain. Semua hasil merenung (menyendiri) pastilah menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi belum tentu baik bagi orang lain (sebenarnya bisa juga baik bagi orang lain). Karena sifat dasar manusia tidak mungkin mau merugikan drinya sendiri.

Sabtu, 22 Maret 2014


Deskripsi yang terdapat pada website ini adalah sebagai berikut : "Jurnal Otaku Indonesia adalah sebuah media yang membahas berita-berita yang berkaitan dengan Jepang, baik itu kultur maupun pop-kultur, mulai dari yang unik, aneh, hingga yang luar biasa penting. Dimulai sejak Desember 2012 hingga sekarang, kami terus berkembang untuk meliput lebih banyak berita terkini melalui situs ini"

Agak aneh memang membac deskripsinya pada bagian "Dimulai sejak Desember 2012" karena ketika domain web ini saya cari di dalam situs who.is, tertera bahwa domainnya di register pada tanggal 23 April 2013, dan ketika saya telusuri riwayat postingannya, postingan pertama tertulis diposting pada tanggal 24 April 2013. Hal ini mungkin saja terjadi karena admin web nya kurang teliti, atau sebelum memakai domain ini, jurnalotaku sudah memakai domain lain yang di registrasikan pada akhir tahun 2012. Tetapi tetap saja, jika halaman aboutnya ada pada domain yang sekarang, maka seharusnya data yang ditampilkan sesuai dengan domain yang sekarang.

Baiklah cukup untuk komentar negatifnya. Sekarang kita akan coba me review sedikit tentang kelebihan dari website ini.

Pertama, ketika pertama masuk ke situs ini kesannya cukup modern, tidak seperti situs - situs pada umumnya, karena tema yang dipakai pada desainnya adalah "simplicity". Sistem navigasinya pun cukup sederhana, deretan tag diatas dan kotak search disamping. Isinya menurut saya cukup beragam dan lengkap, sehingga mengundang orang untuk membacanya. Website yang sangat berguna bagi orang - orang yang menyukai Jepang, terutama anime - anime dan manganya, karena sebagian besar artikel yang disajikan terkait dengan hal -hal tersebut.

Rank pada situs alexa, diakses pada tanggal 22 Maret 2014 jurnalotaku.com memiliki rank 72,399 pada global rank, dan 1,834 pada indonesia rank. Dan satu hal yang paling menarik yang saya sadari adalah ketika anda mengetikkan keyword "website otaku indonesia" pada google, maka yang akan tampil pada urutan ter atas adala situs ini. Maka dapat dibilang, untuk saat ini jurnalotaku.com merupakan website otaku yang paling populer di indonesia.

Anda tertarik? silahkan kunjungi website ini pada halaman jurnalotaku.com

Albert Einsten berkata "Imagination Is More Important Than Knowledge". Mengapa demikian?. Jawabannya sederhana yaitu tanpa adanya imajinasi, pikiran kita tidak akan pernah maju dan menemuklan hal - hal baru, kita hanya akan memikirkan hal - hal yang selama ini sudah ada tanpa adanya perubahan sedikitpun. 

Berimajinasi mungkin dapat dilakukan oleh setiap orang, namun tidak semua orang yang berimajinasi memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Jika suatu imajinasi sudah mampu diwujudkan, maka akan terciptalah yang namanya pengetahuan. Mungkin inilah yang dimaksud oleh seorang Albert Einstein dalam kutipannya yang terkenal diatas. Memang, pengetahuanlah yang selama ini menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa, pengetahuanlah yang menjadi dasar umat manusia dalam bertindak. Namun, suatu pengetahuan hanya bisa tercipta ketika pengetahuan tersebut sudah "diimajinasikan".

Salah satu contohnya adalah terciptanya pesawat terbang. Bayangkan, jika pada saat sekarang ini pembaca sekalian berada pada zaman dimana pesawat terbang belum tercipta. Tidak ada satupun manusia di bumi ini yang dapat terbang. Mereka hanya melihat makhluk lain melakukan hal tersebut (burung). Apa yang dapat anda lakukan? tentunya hanya dapat bermimpi untuk bisa terbang. "Mimpi" inilah yang disebut sebagai imajinasi. Dari sekian banyak manusia yang berimajinasi untuk terbang, hanya sebagian orang yang berusaha untuk mewujudkannya. Hasilnya? imajinasi tersebut menjadi kenyataan, terciptalah "pengetahuan" untuk terbang. Dan masih banyak lagi contoh imajinasi - imajinasi yang mungkin bagi orang - orang pada zamannya adalah hal yang gila dan tidak masuk di akal.

Imajinasi bukanlah suatu hal yang berbau khayalan, bukan pula hanya milik anak - anak. Imajinasi adalah jembatan antar peradaban manusia, yang menghubungkan antara jaman dulu, jaman sekarang, dan masa depan. Imajinasi adalah batu loncatan bagi umat mnusia untuk mencapai tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi. Maka dari itu, tidak lah salah jika seseorang selalu berimajinasi, berfikir di luar kebiasaan yang mungkin dianggap orang - orang di sekelilingnya sebagai sesuatu yang tidak masuk di akal. Karena tidak menutup kemungkinan imajinasi orang tersebut akan merubah dunia dan membawa umat manusia ke tingkatan yang lebih tinggi. Namun perlu di garis bawahi antara imajinasi dan khayalan, jika imajinasi adalah mimpi yang diusahakan oleh pelakunya untuk diwujudkan, maka khayalan adalah mimpi yang pelakunya tida pernah berusaha sama sekali untuk mewujudkannya. Pakah anda termasuk orang yang berimajinasi? ataukah orang yang berkhayal?.