Jumat, 21 Maret 2014


Dikutip dari wikipedia, pengertian sugesti adalah proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan, atau perilaku orang lain. Atau dapat pula diartikan sebagai "perintah".

Dalam kehidupan kita sehari hari banyak sekali sugesti yang telah kita terima baik secara sadar maupun tidak sadar. Baik itu dari teman kita, orang tua, diri sendiri, maupun dari orang yang tidak kita kenal. Tetapi apakah mungkin ada sugesti yang secara tidak sadar kita terima, dan secara tidak sadar pula kita kerjakan?. Jawabannya adalah ya. Pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba menguraikan secara singkat beberapa contoh sugesti yang secara tidak sadar telah kita terima, dan secara tidak sadar pula telah kita laksanakan.

Contoh yang paling sederhana adalah iklan, khususnya iklan rokok. Bandingkan dengan iklan - iklan lain yang beredar di televisi. Ada suatu perbedaan yang mencolok yaitu pada iklan rokok tidak ditampilkan produknya sama sekali. Melainkan "image" dari produk tersebut dan nama merknya. Pada dasarnya aturan ini (tidak boleh menampilkan produk) diberlakukan untuk iklan rokok dengan tujuan agar anak - anak dibawah umur tidak mengetahui produk yang diiklankan sehingga mereka tidak mengkonsumsinya. Tetapi aturan seperti ini membuat para produsen memiliki kesempatan yang sangat bagus untuk membangun "image" produk mereka. Disinilah sugesti bekerja, Iklan tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga orang - orang yang melihatnya menjadi berpikir bahwa merk dari rokok tersebut "keren". Selain menjual rasa dan kemasan, para produsen juga telah berhasil menjual "image" dari produknya. Orang - orang yang  menonton iklan mereka dipaksa untuk melihat rokok sebagai sesuatu yang "keren" dengan cara menampilkan hal - hal yang berbau petualangan, pandangan hidup, keberanian, kedewasaan berpikir dan lain sebagainya. Padahal dalam kenyataannya produk yang dijual tidak mengandung hal - hal diatas sama sekali. Cara sugesti yang seperti ini terbukti berhasil, karena cukup banyak perokok yang merokok dengan alasan hanya karena ingin terlihat "keren", dan yang dikonsumsi pada dasarnya bukanlah rokok, melainkan "image" dari rokok tersebut tanpa menyadarinya. "Image" ini lah hasil atau produk dari sugesti. Kita diperintahkan untuk melihat rokok sebagai sesuatu yang "keren", dan kemudian kita lakukan. Begitu pula ketika kita mendengar atau menyaksikan penyuluhan tentang bahaya merokok, atau melihatnya di media - media. Kita diperintahkan untuk melihat rokok itu sebagai sesuatu yang buruk, dan kemudian kita pun melakukannya.

Kata "perintah" dalam pengertian kita sehari hari mungkin berupa suatu kata atau kalimat seruan yang menyuruh untuk mengerjakan sesuatu. Seperti Pergi!, Baca!, Diam!, dll. Tetapi kata "perintah" yang dimaksud dalam sugesti mempunyai makna yang jauh lebih luas. Seperti kita lihat contoh iklan rokok diatas, apakah perintah untuk melihat rokok sebagai sesuatu yang "keren" ditampilkan atau diucapkan di dalam iklan? tentu tidak. Perintah tersebut disampaikan kepada kita dalam bentuk "image".

Pada dasarnya kehidupan yang kita jalani ini isinya adalah hasil dari sugesti - sugesti yang kita terima semenjak masih bayi. Bahasa, cara berkomunikasi, tata krama, cara berpakaian, cara berprilaku semuanya adalah hasil dari sugesti yang berbentuk ajaran. Apakah pembaca sekalian pernah mendengar kutipan yang berbunyi "kamu bisa jika berpikir kamu bisa", ini adalah salah satu bentuk dari sugesti diri sendiri yang berguna untuk menangkal berbagai macam sugesti negatif yang datang dari luar. Contohnya adalah ketika orang lain meragukan kemampuan anda dalam mengerjakan sesuatu yang pada dasarnya hal itu adalah keahlian anda, secara tidak sadar orang itu telah memasukkan sugesti yang berisi perintah untuk memandang diri anda sendiri tidak bisa melakukan hal itu, kemudian andapun tidak melakukannya secara maksimal karena anda telah berpikir anda akan gagal. Akan lain kejadiannya jika anda dapat menangkal sugesti tersebut dengan cara mengikuti perintah lain, yaitu "kamu bisa jika berpikir kamu bisa", maka anda pasti akan mengerjakan hal itu dengan maksimal.

Sedikit contoh diatas mungkin cukup bagi pembaca sekalian untuk mengetahui apa maksud dari judul artikel ini. Artikel ini pun sebenarnya memiliki sugesti yang berisi perintah agar pembacanya memiliki pandangan terhadap "sugesti" seperti yang dimiliki oleh penulis. Apakah anda sadar? atau tidak sadar?


0 komentar :

Posting Komentar