Senin, 24 Maret 2014


Sebuah pertanyaan yang sangat - sangat udah untuk dijawab. Jawabannya sudah pasti adalah dengan cara berbohong. Tetapi sayangnya pada artikel saya kali ini sesuatu yang sangat simpel seperti ini tidak mungkin terjadi. Jadi? apa yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini?

Pertama - tama, seperti biasa, saya akan menyampaikannye melalui sebuah ilustrasi. Pada kesempatan kali ini kasunya adalah seorang suami yang berbohong kepada istrinya (diambil dari sebuah manga berjudul "Bloody Monday"). Ketika seorang suami mencoba untuk berbohong kepada istrinya tentang sesuatu hal (yang dapat memicu pertengkaran hebat), ia pasti akan selalu membuat suatu alasan. Alasan ini akan diutarakannya dengan cara yang tidak wajar. Cara pertama yang paling sering dilakukan adalah, sang suami akan membahas topik pembicaraan yang selama ini jarang dibahasnya (dengan kondisi sebelum topik kebohongan dibicarakan). Cara tersebut sangat beresiko, apalagi jika suami - istri tersebut sudah menikah cukup lama, pastilah sang istri akan mengetahui atau minimal menaruh rasa curiga terhadap si suami. Dan jika kecurigaan tersebut semakin menjadi - jadi, maka kebohongan itu akan terbongkar. 

Cara kedua yang sering dilakukan adalah ketika sang istri bertanya mengenai topik kebohongannya, sang suami akan menjawab asal - asalan dan berusaha untuk mengganti topik pembicaraan secepat mungkin. Mungkin ketika sang istri tidak menaruh rasa curiga sama sekali, cara kedua ini akan berhasil. Tetapi lain halnya ketika ia sudah menaruh rasa curiga, cara kedua ini akan berakibat sangat fatal. Dan perlu digaris bawahi "buat apa dibahas kalo tidak curiga?". 

Cara ketiga adalah dengan berpura - pura sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai ada topik apapun yang dibahas oleh istrinya. Sehingga kebohongannya akan tertutup rapat seiring berjalannya waktu. Tetapi ada satu kelemahan dengan cara ini. Tidak masalah jika cara ini dilakukan oleh orang yang memang pada awalnya memiliki kepribadian yang cenderung pendiam. Akan lain kejadiannya ketika cara ketiga ini dilakukan oleh orang yang memiliki kepribadian berlawanan, maka cara ketiga ini akan otomatis tergolong dalam cara pertama.

Cara keempat, yang juga merupakan pertanyaan dari judul artikel ini adalah dengan cara membuat kenyataan itu menjadi sebuah kebohongan. Atau dengan kata lain "berbohong dengan cara mengatakan kenyataan". Tentu saja hal tersebut dilakukan dengan kondisi tertentu, misalnya dengan cara bercanda?. Setelah disampaikan tentu saja diikuti dengan cara menyampaikan fakta - fakta rekaan yang mendukungnya. Cara ini dilakukan untuk membuat sang istri berpikir "oh iya, mana mungkin dia begitu", tentu saja langkah ini dilakukan sebelum sang istri berpikir "jangan - jangan dia begitu...". 

Tetapi tetap saja, biar bagaimanapun cara anda berbohong pasti ujung - ujungnya akan ketahuan juga. Karena keempat cara yang saya paparkan diatas semuanya mengarah ke cara pertama, dan dapat dipastikan cara manapun yang dipakai pasti akan menimbulkan kecurigaan. Mau mencoba?


0 komentar :

Posting Komentar